Sinyal
Analog dan Sinyal Digital
Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu
besaran fisis yang merupakan fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel. Menurut
Stoneytiti, sinyal adalah kuantitas terukur yang rentang waktuny atau
spasial yang bervariasi. Sebuah sinyal dapat dinyatakan sebagai fungsi dari
waktu dan frekuensi. Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan
gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continous varying).
Dengan menggunakan sinyal analog, maka
jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini
mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya
berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variabel dasar, yaitu amplitudo,
frekuensi dan phasa.
Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang
dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan
biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun
mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai
jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Mengacu pada pendapat Stephen Cook (Cornelius
Arianto, 2010), ada dua faktor penting selama proses sinyal analog diubah menjadi
sinyal digital. Pertama adalah “sample rate”, atau seberapa sering untuk
merekam nilai-nilai tegangan. Kedua, adalah “bit per sampel”, atau seberapa
akurat nilai dicatat. Item ketiga adalah jumlah saluran (mono atau stereo),
tetapi untuk aplikasi yang paling ASR (Automatic Speech Recognition) mono sudah
cukup. Pengembang harus bereksperimen dengan nilai yang berbeda untuk
menentukan apa yang terbaik dengan algoritma mereka
ADC (Analog To Digital Converter)
ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat ADC (Analog To Digital Convertion) dapat berbentuk suatu modul atau rangkaian elektronika maupun suatu chip IC. ADC (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk menjembatani pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital.
ADC
(Analog To Digital Convertion)
Analog To Digital Converter (ADC) adalah
pengubah input analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai
Pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/
pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang
kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/
berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital
(komputer).
ADC (Analog to Digital
Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan
sampling dan resolusi.
Kecepatan
Sampling ADC
Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan
“seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada
selang waktu tertentu”. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS).
Resolusi
ADC
Resolusi ADC menentukan “ketelitian nilai hasil konversi
ADC”. Sebagai contoh: ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini
berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 255 (2n –
1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti
sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC
12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih baik
daripada ADC 8 bit.
Prinsip
Kerja ADC
Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal
analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input
dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt,
tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika
menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital
sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner).
signal = (sample/max_value) *
reference_voltage
=
(153/255) * 5
= 3 Volts
Komparator
ADC
Bentuk
komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan analog adalah piranti
(biasanya berupa IC) disebut komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan secara
skematik pada gambar dibawah, secara sederhana membandingkan dua tegangan pada
kedua terminal inputnya. Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar, outputnya
akan berupa sinyal digital 1 (high) atau 0 (low).
Komparator
ini digunakan secara luas untuk sinyal alarm ke komputer atau sistem pemroses
digital. Elemen ini juga merupakan satu bagian dengan konverter analog ke
digital dan digital ke analog yang akan didiskusikan nanti.
Sebuah komparator dapat tersusun dari sebuah
opamp yang memberikan output terpotong untuk menghasilkan level yang diinginkan
untuk kondisi logika (+5 dan 0 untuk TTL 1 dan 0). Komparator komersil didesain
untuk memiliki level logika yang dperlukan pada bagian outputnya.
Jenis-Jenis
ADC (Analog To Digital Converter)
ADC
Simultan
ADC Simultan atau biasa disebut flash converter atau parallel converter. Input
analog Vi yang akan diubah ke bentuk digital diberikan secara simultan pada
sisi + pada komparator tersebut, dan input pada sisi – tergantung pada ukuran
bit converter. Ketika Vi melebihi tegangan input – dari suatu komparator, maka
output komparator adalah high, sebaliknya akan memberikan output low.
Counter Ramp ADC
Pada gambar diatas, ditunjukkan blok diagram
Counter Ramp ADC didalamnya tedapat DAC yang diberi masukan dari counter,
masukan counter dari sumber Clock dimana sumber Clock dikontrol dengan cara
meng AND kan dengan keluaran Comparator. Comparator membandingkan antara tegangan
masukan analog dengan tegangan keluaran DAC, apabila tegangan masukan yang akan
dikonversi belum sama dengan tegangan keluaran dari DAC maka keluaran
comparator = 1 sehingga Clock dapat memberi masukan counter dan hitungan
counter naik.
Kelemahan dari counter
tersebut adalah lama, karena harus melakukan trace mulai dari 0000 hingga
mencapai tegangan yang sama sehingga butuh waktu.
SAR (Successive Aproximation
Register) ADC
Pada gambar diatas ditunjukkan diagram ADC jenis SAR, Yaitu dengan memakai konvigurasi yang hampir sama dengan counter ramp tetapi dalam melakukan trace dengan cara tracking dengan mengeluarkan kombinasi bit MSB = 1 ====> 1000 0000. Apabila belum sama (kurang dari tegangan analog input maka bit MSB berikutnya = 1 ===>1100 0000) dan apabila tegangan analog input ternyata lebih kecil dari tegangan yang dihasilkan DAC maka langkah berikutnya menurunkan kombinasi bit ====> 10100000.
Daftar Pustaka
http://zonaelektro.net/adc-analog-to-digital-converter/
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Teknik%20Antarmuka%20-%20ADC.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar