Operasi Aray dan Matrik Pada Matlab

 

  ARRAY DAN MATRIK


1.1. Membuat Array dan Matrik

Untuk memasukkan matrik pada MATLAB, ada beberapa cara yang dapat dilakukan :

a.       Memasukkan secara langsung dengan menuliskan semua elemennya.

b.      Meng-load matrik dari file eksternal.

c.       Meng-generate matrik menggunakan fungsi-fungsi built-in.

d.      Membuat matrik dengan fungsi yang Anda buat sendiri dan disimpan dalam file.

 

Untuk membuat array dengan empat elemen pada satu baris, setiap elemen harus dipisahkan dengan koma (,) atau spasi. Contohnya sebagai berikut :

A = [1 2 3 4]

Untuk membuat matrik yang memiliki beberapa baris, maka setiap barisnya harus dipisahkan dengan tanda titik koma (;). Contohnya sebagai berikut :

A = [1 2 3; 4 5 6; 7 8 10]

Selain itu MATLAB juga menyediakan empat buah fungsi untuk membuat matrik :

a.       Zeros   : semua elemennya bernilai nol.

b.      Ones    : semua elemennya bernilai satu.

c.       Rand    : elemen-elemennya bernilai random dengan distribusi uniform.

d.      Randn  : elemen-elemennya bernilai random dengan distribusi normal.

 

Sebagai contoh dibuat matrik berukuran 5x1 dengan elemennya semua bernilai nol :

Z = zeros(5,1)

Z =

0

0

0

0

0

Sedangkan contoh berikut ini adalah matrik berukuran 3x3 dengan elemen-elemennya dibangkitkan secara random :

 

R = rand(3,3)

R =

0.8147                0.9134             0.2785

0.9058                0.6324             0.5469

0.1270                0.0975             0.9575

 

1.2.Operasi-Operasi pada Array dan Matrik

MATLAB memungkinkan pemrosesan semua nilai pada sebuah matrik menggunakan sebuah operator matematika atau fungsi tunggal.

A + 10

ans =

       11   12      13

       14   15      16

       17   18      20

Untuk melakukan transpose pada sebuah matrik, gunakan tanda petik atas (‘) :

A’

ans =

1          4          7

           2           5          8

           3           6          10

 

Untuk melakukan perkalian pada matrik, gunakan operator (*). Sebagai contoh, sebuah matrik apabila dikalikan dengan hasil inversnya maka akan menghasilkan matrik identitas :

P

= A * inv(A)

 

P

=

 

 

 

1.0000 0

-0.0000

 

0

1.0000

0

 

0

0

1.0000

Untuk melakukan perkalian elemen by elemen pada matrik (bukan perkalian matrik), gunakan operator (.*) :

 

P

= A .* A

 

 

P

=

 

 

 

1

4

9

 

16

25

36

 

49

64

100

 

Berikut ini daftar operator pada array :

Operator

Deskripsi

+

Penambahan

-

Pengurangan

.*

Perkalian per elemen

./

Pembagian per elemen

.\

Pembagian kiri per elemen

.^

Perpangkatan per elemen

 

Operasi pada array sangat bermanfaat untuk pembentukan tabel. Misal diberikan n sebuah vector kolom sebagai berikut :

n = (0:9)’;

Selain operasi-operasi yang telah dijelaskan di atas, MATLAB memiliki beberapa fungsi yang sering digunakan untuk operasi pada matrik, di antaranya :

Fungsi

Deskripsi

diag

Untuk mengambil elemen diagonal pada sebuah matrik

inv

Untuk melakukan operasi inverse pada matrik

size

Untuk mengetahui dimensi sebuah matrik

sort

Untuk melakukan pengurutan pada matrik

 

Untuk  mengetahui  lebih  detail  cara  penggunaan  dari  masing-masing  fungsi  tersebut,  pada Command Window ketikkan :

help nama_fungsi

kemudian tekan enter.

 

1.3.Konkatenasi

Konkatenasi merupakan proses penggabungan dua buah array sehingga diperoleh sebuah array dengan ukuran yang lebih besar. Tanda [] merupakan operator untuk konkatenasi.

B

= [A,A]

 

 

 

 

 

B

=

 

 

 

 

 

 

1

2

3

1

2

3

 

4

5

6

4

5

6

 

7

8

10

7

8

10

Operasi di atas disebut dengan konkatenasi horizontal dan dapat dilakukan apabila banyaknya baris kedua array sama. Selain itu, apabila banyaknya kolom pada dua buah array sama maka dapat dilakukan operasi konkatenasi vertikal sebagai berikut :

B = [A;A]

 

 

B =

 

 

1

2

3

4

5

6

7

8

10

1

2

3

4

5

6

7

8

10

 

1.4.Indeks pada Array

Setiap variabel pada MATLAB merupakan sebuah array yang dapat terdiri atas beberapa bilangan. Jika Anda ingin mengakses sebuah elemen pada array, maka harus menggunakan indeks. Sebagai contoh, diberikan matrik magic square 4x4 sebagai berikut :

A = magic(4)

 

 

A =

 

 

 

16

2

3

13

5

11

10

8

9

7

6

12

4

14

15

1

 

Terdapat dua buah cara untuk mengakses suatu elemen tertentu pada sebuah array. Cara paling umum adalah dengan menyebutkan baris dan juga kolomnya seperti contoh berikut :

A(3,4)

ans =12

 

Cara kedua adalah dengan melakukan iterasi ke bawah pada setiap kolom secara berurutan :

A(15)

ans =12

Anda juga dapat menambahkan satu elemen baru pada matrik di luar ukuran dimensi saat ini.

Secara otomatis ukuran matrik akan bertambah sehingga dapat menampung elemen tersebut.

A(4,5) = 17

A =

16

2

3

13

0

5

11

10

8

0

9

7

6

12

0

4

14

15

1

17

Untuk mengakses beberapa elemen pada array, gunakan operator (:) yang memungkinkan Anda untuk menspesifikasikan rentang dalam format start:end. Sebagai contoh, berikut ini akan ditampilkan tiga elemen pertama pada kolom ke-2 matrik A :

A(1:3,2)

ans =

2

11

7

Jika tidak dituliskan nilai awal maupun nilai akhir, maka penggunaan tanda (:) akan menspesifikasikan semua elemen pada baris atau kolom yang dimaksud. Sebagai contoh, berikut ini akan ditampilkan semua elemen pada baris ke-3 matrik A :

A(3,:)

 

 

 

 

ans =

 

 

 

 

9

7

6

12

0

 

2.5 Menghapus Baris dan Kolom

Anda dapat menghapus baris atau kolom dari sebuah matrik dengan menggunakan sepasang tanda kurung siku ([]). Misalkan terdapat matrik X sebagai berikut :

X = magic(4);

Kemudian akan dihapus kolom kedua dari matrik X, menggunakan :

X(:,2) = []

16

3

13

5

10

8

9

6

12

4

15

1

 

Untuk menghapus baris pertama dari matrik X, menggunakan :

X(1,:) = []

5

10

8

9

6

12

4

15

1

 

Jika yang ingin dihapus hanya satu buah elemen saja, maka hasilnya bukan lagi sebuah matrik, sehingga ekspresi seperti berikut ini :

X(1,2) = []

akan menghasilkan error.


Contoh

a.      program matlab dengan Mfile untuk memodelkan rumus Orde 2 dengan hasil tampilan menggunakan fungsi STEP?

 

clc;

clear;

a=input('masukan konstanta a: ');

b=input('masukan konstanta b: ');

c=input('masukan konstanta c: ');

num=a*b^2;

den=[1 2*c*b b^2];

TF=tf(num,den);

step(TF);

  


memodelkan sinyal Modulasi FM dengan hasil tampilan menggunakan fungsi PLOT?

 

Program

clc;

clear;

fm=input('frekuensi info:');

fc=input('frekueisi pembawa:');

mi=input('Modulasi Index:');

t=[0:0.0001:1];

 

y=sin(2*pi*fc*t+(mi.*sin(2*pi*fm*t)));

plot(t,y);



Sumber :

Panduan Praktikum Matlab Simulasi Mr Sugiarto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kotaku Yogyakarta Penuh dengan Wisata Menarik

  unsplash.com/nugroho Oke Lurs,  Pada kali ini, kita akan bercerita tentang daerah asalku, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Nah, panggilan...