Sistem Pencahayaan dan Armatur

 

1.      ISTILAH dan DEFINISI

1.1.Armatur

Merupakan rumah lampu yang digunakan untuk mengendalikan dan memancarkan cahaya yang dipasang lampu didalamnya, yang dilengkapi dengan sistem perlindungan lampu dan pengendali aliran arus listrik.

1.2.Balast

Alat yang dipasang pada lampu TL dan lampu pelepasan gas untuk membatasi arus listrik dalam pengoperasian lampu-lampu tersebut.

1.3.Koefisien Depresiasi

Perbandingan tingkat pencahayaan antara instalasi baru dengan penggunaan instalasi itu dalam jangka waktu tertentu

1.4.Koefisien Penggunaan

Perbandingan antara fluks luminous yang sampai dibidang kerja terhadap fluks luminous yang dipancarkan oleh semua lampu

1.5.Renderasi Warna

Efek psikofisik suatu sumber cahaya atau lampu terhadap warna obyek-obyek yang diterangi. Efek ini dinyatakan dalam suatu angak indejks yang diperoleh berdasarkan perbandingan warna obyek dengan efek warna sumber referensi pada kondisi yang sama.


b.      Koefisien Penggunaan

         Armatur menyerap sebagian cahaya lampu yang terpancar, baik memancar keatas maupun ke bawah. Faktor penggunaan didefinisikan sebagai perbandingan fluks luminous yang sampai di bidang kerja terhadap seluruh cahaya yang dipancarkan oleh lampu.

        

Besarnya koefisien penggunaan dipengaruhi oleh factor:

1.      Distribusi intensitas cahaya dari armature

2.      perbandingan antara keluaran cahaya dari armature dengan keluaran cahaya dari lampu didalam armature

3.      Refleksi /pantulan cahaya dari langit-langit, dinding dan lantai

4.      Pemasangan armature yang menempel atau menggantung pada langit-langit

5.      Dimensi ruangan.

           

 c.       Koefisien Depresiasi (penyusutan) [Kd)

         Koefisien depresiasi atau koefisien rugi-rugi cahaya atau koefisien pemeliharaan, didefinisikan sebagai perbandingan tingkat pencahayaan instalasi dalam jangka waktu tertentu terhadap tingkat pencahayaan saat instalasi baru.

          Besarnya koefisien penggunaan dipengaruhi oleh:

1.      Kebersihan lampu dan armature

2.      Kebersihan permukaan ruangan

3.      Penurunan keluaran cahaya lampu selama waktu penggunaan

4.      penurunan keluaran cahaya lampu karena penurunan tegangan listrik

Besarnya koefisien depresiasi ditentukan berdasarkan estimasi. Pada umumnya diambil sebesar 0,8 untuk ruangan dan armature dengan pemeliharaan yang baik.







1.   4   Sistem Pencahayaan

Sistem pencahayaan berdasarkan ruang lingkupnya dibedakan menjadi:

4.1.Sistem pencahayaan merata

Seluruh sudut dan bagian ruangan mendapatkan pancaran sinar lampu yang tingkat pencahayaannya sama. Pencahayaan ini diperoleh dengan memasang armature secara merata langsung dan tidak langsung ke seluruh penjuru langit-langit

 

4.2.Sistem pencahayaan setempat

Sebagian ruangan saja yang diberikan tingkat pencahayaan yang tinggi. biasanya untuk tugas visual. Pencahayaan ini diperoleh dengan memasang armature tepat pada tempat yang dibutuhkan tingkat pencahayaan tinggi

 

 

4.3.Sistem pencahayaan gabungan

sistem pencahayaan ini didapatkan dengan menambah sistem pencahayaan setempat pada sistem pencahayaan merata. armature dipasang didekat tugas visual (banyak memerlukan pencahayaan).

 

Sistem pencahayaan gabungan dianjurkan untuk:

a)      Tugas visual yang memerlukan tingkat pencahayaan tinggi

b)      Memperlihatkan bentuk dan tekstur yang memerlukan cahaya datang dari arah tertentu

c)      Pencahayaan merata terhalang,sehingga tidak dapat sampai pada tempat yang terhalang tersebut

d)     Tingkat pencahayaan yang lebih tinggi diperlukan untuk orang tua atau yang kemampuan penglihatannya sudah berkurang.

 

2.    5  Armatur

Sebagai rumah bagi lampu,armature  memiliki peranan penting, baik untuk mengendalikan dan mendistribusikan cahaya lampu maupun mleindungi peralatan yang terpasang padanya.

5.1.Pemilihan Armatur

Perlu pertimbangan dalam memilih armature yang dihubungkan dengan factor pencahayaan, sebagai berikut:

a.       Distribusi intensitas cahaya

b.      efisiensi cahaya

c.       Koefisien penggunaan

d.      Perlindungan terhadap kejutan listrik

e.       Ketahanan terhadap masuknya air dan debu

f.       Ketahanan terhadap timbulnya ledakan dan kebakaran

g.      Kebisingan yang ditimbulkan

 

5.2.Distribusi Intensitas Cahaya

Pada umumnya datas distribusi intensitas cahaya dinyatakan dalam suatu diagram polar. Untuk armature yang simetris memancarkan cahaya, hanya diperlukan diagram polar satu bidang vertikal. sedangkan armature yang tidak simetris diperlukan dua diagram polar, masing-masing pada bidang vertical melalui sumbu armature dan tegak lurus dengan sumbu.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kotaku Yogyakarta Penuh dengan Wisata Menarik

  unsplash.com/nugroho Oke Lurs,  Pada kali ini, kita akan bercerita tentang daerah asalku, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Nah, panggilan...